Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Koloni karang terbentuk dari ribuan hewan kecil yang disebut Polip. Satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa. Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.
Dalam peristilahan ‘terumbu karang’, “karang” yang dimaksud adalah koral, sekelompok hewan dari ordo Scleractinia yang menghasilkan kapur sebagai pembentuk utama terumbu. Terumbu adalah batuan sedimen kapur di laut, yang juga meliputi karang hidup dan karang mati yang menempel pada batuan kapur tersebut. Sedimentasi kapur di terumbu dapat berasal dari karang maupun dari alga. Secara fisik terumbu karang adalah terumbu yang terbentuk dari kapur yang dihasilkan oleh karang. Di Indonesia semua terumbu berasal dari kapur yang sebagian besar dihasilkan koral. Kerangka karang mengalami erosi dan terakumulasi menempel di dasar terumbu.
Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi maupun ekonomi. Estimasi jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung.
Manfaat dari terumbu karang yang langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah:
- sebagai tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning), batu karang,
- pariwisata, wisata bahari melihat keindahan bentuk dan warnanya.
- penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di dalamnya.
Sedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak langsung adalah sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber keanekaragaman hayati.
Namun, saat ini terumbu karang sedang dalam masa kritis. Jumlah terumbu karang di dunia yang masuk dalam kategori “baik” sangat sedikit. Kelangkaan terumbu karang ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu coral bleaching (memutihan karang) yang disebabkan oleh perubahan iklim, dan penyebaran zat-zat kimia berbahaya di dalam laut.
(foto-foto: coral bleaching)
Apa yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan terumbu karang? Terumbu karang bersifat sangat peka maka dari itu, janganlah kita menyentuh terumbu karang dengan benda apapun karena dengan sentuhan kecil saja, terumbu karang bisa mati. Selain itu yang dapat kita lakukan saat ini adalah dengan menyebarkan informasi tentang terumbu karang seluas mungkin menggunakan media apapun yang ada saat ini. Contohnya adalah melalui jejaraing sosial. Dengan menyebarnya informasi tentang terumbu karang ini, masyarakat akan tau lebih banyak akibat-akibat yang akan terjadi bila terumbu karang punah, dengan begitu mereka akan ikut menjaga dan melestarikan terumbu karang.
setuju bgt kl terumbu karang wajib dilestarikan ya kak! bener-bener kuasa Allah SWT yg tak terbayangkan:)
iya put.. inget ya kalo liat terumbu karang jangan dipegang, hehehe 😀
terumbu karang harus, kudu, dan mesti dilestarikan demi keseimbangan alam:)
yup betul banget.. tapi sayang, banyak orang yang belum paham banget tentang bahayanya kalo sampe terumbu karang punah..
sebagai penerus bangsa sudah seharusnya kita ikut melestarikan terumbu karang, terutama di wilayah Indonesia 😀
bel, bella, mau tanya dong .. kira-kira komunitas pecinta terumbu karang ada gak ?
ada dong.. kebetulan gue pernah ikut suatu lomba yang diadain sama komunitas tersebut.. silahkan buka blognya di: http://www.cintaterumbukarang.blogspot.com
ohaha oke deh, thanks for your info bella 😀
sama-sama atifah 🙂